Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Cukup mulai dari koinmu

foto : 2-clicks-coins.com SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Jangan meremehkan uang seratus rupiah, karena koinmu bisa membantu anak usia sekolah yang kurang mampu mengenyam pendidikan kembali. Setidaknya ini sudah dibuktikan 20 lebih anak muda yang tergabung dalam komunitas Semarang Coin A Chance ! (SCAC), sebuah gerakan sosial yang mengajak siapa saja dan para netter  seperti blogger, facebooker bahkan yang aktif "bercuit" di twitter untuk mengumpulkan recehan atau uang logam yang dimiliki. Uang yang biasanya bertumpuk dan mungkin jarang digunakan itu kemudian dikumpulkan dan ditukar dengan sebuah kesempatan untuk membantu biaya sekolah bagi anak putus sekolah. “Masyarakat juga bebas berpartisipasi. Kami mengajak semua orang memanfaatkan kembali uang receh untuk berbagi,” ujar Fabiola Chrisma Kirana, koordinator regional Semarang Coins a Chance! Caranya, dengan menggelar berbagai kegiatan voluntari yang fokus pada pengumpulan uang dari para coin dropper, coiners atau

Menggantung Harapan pada Spirulina

foto : @aernee Budidaya mikroalga spirulina di Tawangsari Sukoharja, Jawa Tengah dikembangkan CV Neo Algae Tech menjadi salah satu tempat pengolahan mikroalga spirolina air tawar yang dikembangkan sebagai produk bisnis kreatif masa depan. Mikroalga spirulina adalah tumbuhan bersel satu yang hidup di air, yang mempunyai nutrisi nabati terlengkap dengan kandungan protein hingga 70%. Saat ini, industri terbesar berada di Cina dan Jerman sebagai bahan dasar untuk produk makanan, obat-obatan, kosmetik dan herbal. (@aernee)

Berawal dari Membuang Sampah

foto : semarang.solopos.com SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Sebagai salah seorang ‘’aktivis’’ Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Sri Ismiyati  merasa tergerak untuk mengajak warga di kelurahan Jomblang, Candisari Semarang,  peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Terutama  permasalahan sampah yang sudah menghawatirkan. “Awalnya, prihatin dengan perilaku masyarakat membuang sampah di Sungai Bajak. Kami mengajak warga untuk bersih-bersih, membawa karung goni, menyapu gang-gang dan turun ke sungai,” jelasnya. Tak hanya itu, untuk membangun kesadaran, warga Kinibalu Barat, Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari  ini juga  mengajak kader-nya membuat program secara bertahap untuk mewujudkan kampung bersih. Langkah pertama, menggugah dan memberikan motivasi kepada warga untuk mengubah perilaku membuang sampah. Mereka membagikan kantong plastik agar warga tidak membuah sampah di sungai. Atas inisiatif bersama, tahun 2008 warga membentuk Paguyuban Alam Pesona Lestari dengan

I'm So Vietnam

Foto : 365til30.com Saya mengenal Anindya Kusuma Putri ketika mewawancarai sepak terjang dan prestasinya di luar kampus. Anin dianggap mewakili remaja masa kini yang energetik dan patut menjadi contoh.Meski Waktu itu, follower akun instagram perempuan berambut panjang masih terbatas follower lokal. Setelah itu bisa dibilang saya tidak pernah berkomunikasi lagi dengan perempuan cergas ini. Hingga 18 Februari 2015 lalu (tepatnya sepekan sebelum pemilihan Putri Indonesia 2015), saya menerima email berisi profile release Anindya Kusuma Putri yang berisi segudang prestasi dari Gadis Sampul, pertukaran pelajar, presiden AIESEC, atlet bulutangkis & basket, presenter Jejak Petualang, pemeran pendukung film layar lebar, dan kisah Anin lainnya. Sepekan kemudian, mahkota dari emas putih itu menghiasi kepalanya. Senyumnya mengembang hingga di akhir penobatannya sebagai putri. Tapi, baru empat hari menikmati julukan Putri Indonesia, Anin harus berurusan dengan followernya yang &qu

Musim Kemarau Bakal Mundur

ilustrasi : idkf.bogor.net SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Hujan yang masih mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Tengah mengindikasikan musim kemarau tahun ini akan mundur dari prediksi sebelumnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Semarang menyebut, kondisi ini terjadi karena pengaruh dari La Nina. Gejala gangguan iklim akibat menurunnya suhu permukaan laut Samudera Pasifik. Akibat dari La Nina adalah hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat Australia dan Indonesia.Sehingga di daerah ini akan terjadi hujan lebat dan banjir di mana-mana. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Semarang  Evi Luthfiati mengatakan, musim kemarau yang normalnya terjadi bulan Mei diprakirakan mundur di bulan Juni. Rata-rata musim kemarau tahun ini mundurnya 10 hingga 20 dasarian. "Sebagian besar wilayah di Jateng seperti di Kota Semarang. Untuk bagian tengah seperti Pemalang dan bagian selatan seperti Pekalongan selatan dan Banjarnegara yan

Hentikan Proyek Pembangkit di Jawa

Foto:energitoday.com SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Council International of Large Electric System (CIRGE) Indonesia mendesak pemerintah menghentikan proyek pembangunan pembangkit listrik di Jawa. Rendahnya daya dukung lingkungan menjadi salah satu alasan yang krusial, sehingga pembangunan itu sebaiknya di prioritaskan di luar Jawa, di daerah terpencil, dan di wilayah yang banyak sumber energinya. "Untuk mencari lahan yang akan dipergunakan  menara tapak saja sudah sulit.  Dewan Energi Nasional pernah menyatakan  pembangkit listrik ke depan harus dibangun di luar Jawa, di daerah yang tertinggal,” kata Ketua Council International of Large Electric System (CIRGE) Indonesia, Herman Darnel Ibrahim, dalam diskusi Minggu (22/3/2015). Menurut dia, kebutuhan listrik ini tidak terlepas dari kebutuhan industri, di luar konsumsi rumah tangga. Karena itu, pemerintah seharusnya menghentikan pembangunan pabrik di Jawa. Idealnya, idealnya Jawa menjadi kota jasa, kota pendidikan, dan

Hidup Dengan Biota Laut

Populasi teripang terus menurun / mhs.blog.ui.ac.id SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Laut dan biotanya adalah hal yang sebelumnya tak pernah terpikirkan dalam hidup Dr. Ir. Delianis Pringgenies, MSc. Namun, 75 persen luas nusantara kini justru menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam dirinya. Perempuan kelahiran Medan, 7 Oktober 1958 ini bahkan berhasil menggabungkan dan mengaplikasikan ilmu kelautan yang ditekuninya dengan disiplin ilmu lain untuk menghasilkan temuan yang berguna bagi masyarakat. “Awalnya karena tidak diterima di kedokteran seperti kemauan ayah. Daftar keperawatan saat tes psikologi juga tidak lolos juga hingga akhirnya mengambil pilihan kedua di ilmu perikanan,” kenang anak seorang mantri terkenal asal di Pekanbaru ini. Ilmu yang saat itu belum banyak dilirik. Namun, ketertarikan dengan ilmu yang ditekuni hampir tiga dekade ini semakin menjadi ketika mendalami bahan hayati khususnya biota laut di dasar laut. Delianis mulai fokus melakukan penelitian pada bio

Petani Tak Lagi Diminati

Petani bawang di Karangreja, Brebes / Foto:beritadaerah.co.id SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Krisis pangan semakin nyata. Hal ini tak hanya disebabkan terus menyempitnya lahan pertanian, tetapi juga semakin menurunnya jumlah petani. Termasuk di Jawa Tengah yang notabenenya merupakan salah satu daerah lumpung pangan. Pada 2003 tercatat sebanyak 5.770.801 rumah tangga petani, namun pada  satu dekade terakhir hanya terdapat 4.290.619 RTP. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jateng Suryo Banendro mengatakan,  setiap tahun jumlah petani di di propinsi ini terus mengalami penurunan sehingga perlu berbagai  usaha pengembangan di sektor pertanian. “Terus berkurang karena petani alih pekerjaan yang secara ekonomi lebih menguntungkan.” Meurut dia, pekerjaan petani tak lagi diminati dan enggan menggarap lahan pertanian karena banyak hal, seperti  kerusakan infrastruktur pertanian, alih fungsi lahan pertanian, masih tingginya kehilangan hasil dan sering merugi,  serta keterbatasan

Menggenjot Investasi di Jateng

Industri kreatif / Foto:antaranews Ekonomi kreatif menjadi kekuatan baru dalam pembangunan nasional. Perekonomian kreatif berbasis kreativitas dan inovasi dengan basis pengetahuan dan teknologi memberikan kontribusi signifikan pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia. Di Jawa Tengah, ekonomi kreatif juga terus digenjot untuk meningkatkan laju investasi. Tingginya potensi Usaha Mikro menjadi sumber utama untuk mengembangkan dan menciptakan nilai tambah dengan dukungan iklim yang kondusif. Pemprov Jateng menargetkan realisasi investasi di 2015 sebesar Rp130 triliun atau lebih besar dari pencapaianpada 2014 yang tercatat sebesar Rp124 triliun. Pada 2014, realisasi investasi di wilayah ini melebihi dari target sebesar Rp119 triliun dengan perincian Rp100 triliun dari penanaman modal asing, sedangkan sisanya dari penanaman modal dalam negeri. Kepala BPMD Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, upaya itu dilakukan Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jawa Tengah dengan menggarap d

Sadewa Penjaga Laut Jawa

Kapal KN Sadewa 231 / Foto:beritadaerah.co.id Kecelakaan di perairan Jawa cukup tinggi. Kasus terbanyak menimpa para nelayan tradisional yang kelengkapan kapalnya tidak memadai. Ini yang melatarbelakangi hadirnya Sadewa sebagai penjaga perairan laut Jawa dikukuhkan di halaman Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Mas, Semarang, Jumat (20/3), dengan nama "KN SAR Sadewa 231". Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo mengatakan, Kapal ini akan beroperasi untuk menunjang kegiatan Search and rescue (SAR) di wilayah kerja SAR Semarang yang frekuensi kecelakaan perairannya cukup tinggi. KN SAR Sadewa 231 merupakan kapal baru buatan PT Multi Prima, Batam.yang menggunakan teknologi muthakhir untuk menunjang kegiatan di daerah perairan. “Dibandingkan tiga kapal cepat yang ada di Jepara, Cilacap, dan Semarang, Sistem navigasinya lebih canggih untuk searching obyek-obyek di permukaan.” Tak hanya itu, kapal berwarna putih dan orange

Si Kecil Membuka Dunia

Dropping buku untuk Papua / Foto:@aik SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Berikan satu bukumu untuk membuka jendela dunia anak-anak di Papua. Caranya sangat mudah. Buku yang disumbangkan itu akan langsung "ditangkap" komunitas Small Initiatives Semarang untuk dikumpulkan dan di distribusikan kepada mereka yang membutuhkan. Salah satunya dropping buku anak-anak dan buku pengetahuan untuk anak-anak di Papua melalui kerjasama dengan Buku Untuk Papua. Atau ditempat terpencil lain di wilayah Indonesia yang minim akses. Tak hanya mengasah kepedulian terhadap isu pendidikan, komunitas Small Initiatives Semarang juga fokus terhadap isu lingkungan dan sosial lainnya. Ini salah satu cara yang dilakukan  komunitas Small Initiatives Semarang untuk mengajak siapa saja yang peduli dengan masa depan yang lebih baik. Dan menunjukkan pada orang di sekitar bahwa berbuat sesuatu yang berguna untuk sesama tidak melulu di mulai dengan hal-hal besar. Keinginan untuk andil mengurai benang kus

Bekerja di Radio Internasional

Bekerja di radio internasional itu tentu saja menjadi impian.Sebelum terjun menjadi profesional, selain kualitas mumpuni, juga harus mengetahui seluk beluk dunia radio. Nah, di Serial Diskusi Peminatan Jurnalistik, Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi  Unika Soegijapranata akan mengupas habis Bagaimana rasanya, tingkat kesulitannya dan suka duka bekerja di media internasional dengan tema : BAGAIMANA MENJADI SEORANG BROADCASTER INTERNASIONAL Pelaksanaan: Hari, tanggal   : Rabu, 25 Maret 2015 Waktu           : Pukul  08.30-12.00 WIB Tempat          : Ruang Rapat  Gedung Michael Lantai 4. Pembicara: 1. Frans Padak Demon (VOA Indonesia) 2. Noni Arnee (mantan Koresponden Deutsche Welle/Founder Beritasemarang.com) 3. Algooth Putranto SP., M.I.Kom. (Kaprogdi. Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi  Unika Soegijapranata). related post see  http://news.unika.ac.id/2015/03/serial-diskusi-peminatan-jurnalistik/

"Auman" Mak Engking di Lereng Ungaran

Udang saus tiram Mak Engking / Foto:@aernee SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Begitu datang, mata pengunjung restoran waralaba Gubug makan Mang Engking yang berada di jalan Diponegoro No 249 Ungaran, Kabupaten Semarang akan disuguhi bangunan kuno berarsitektur Belanda yang disulap “kinclong”. Tapi  ini bisa “menipu”.

Hilangnya "Surga" Kita

Hamparan sawah dan pedesaan / Foto:lensaudara@blogspot.com Setiap melintas menuju selatan dan bertemu jalan di kawasan Pedalangan Semarang, tepatnya dimana proyek properti atas nama pembangunan itu dibangun.  Ingatan saya selalu saja berlari ke belakang, berlari mundur dengan cepat menuju kala itu. Ketika kaki-kaki kecil gadis mungil berseragam putih merah menyusuri pematang di sela-sela hamparan hijau sawah desa. Kicau burung-burung bernyanyi dan bebas menari di atas bulir padi. Menyaksikan Pak tani meneguk kesegaran air dalam kendi dan makan siang dalam rantang di gubug dengan ditemani sang istri. Semilir angin mengiringi matahari yang selalu menjadi sahabat petani. Pemandangan menyejukkan itu, "surga" itu selalu dijumpai hingga gadis itu berubah wujud menjadi remaja berbaju putih biru Tapi... panas tiba-tiba menyengat ketika sawah yang di hiasi kerbau, burung, gubug, itu tak ada lagi. Lantas lamunan itu juga begitu cepat berlari mengilang ketika melintas dan bertatapa

Filosofi Sungai Dewi Liesnoor

Normalisasi sungai di Semarang / Foto: lensaindonesia.com SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Hampir seperempat abad mendalami seluk beluk sungai dan permasalahannya membuat kehidupan Dewi Liesnoor Setyowati begitu menyatu dengan lingkungan dan alam. Meski kesehariannya disibukkan dengan aktivitasnya sebagai pengajar, peneliti dan guru besar di kampus konservasi UNNES. Sepulang kerja pun, ia masih ‘’asyik’’ di depan komputer dan kadang terbangun ketika dini hari untuk menyelesaikan pekerjaan. Tapi, perempuan kalem ini tetap menajalani hidupnya dengan low profile. “Saya menjalani hidup dengan mengalir saja,”ujar anak pertama dari empat bersaudara ini. Ya, mengalir bak air sungai yang menjadi objek penelitiannya selama ini dan menjaga keseimbangan alirannya agar tetap selaras dari hulu ke hilir. Filosofi ‘’sungai’’ itu pula yang digunakan perempuan berjilbab ini untuk menyelaraskan antara kehidupan professionalnya, lingkungan sekitar dan keluarga. Rahasinya? “Kalau di rumah jabatan d

Krisis Air di Semarang

Sedimentasi di Sungan Garang / Foto:@aernee Musibah banjir bandang di Sungai Garang (Kali Garang) di tahun 1990 begitu membekas dalam diri Dewi Liesnoor Setyowati. Tak hanya menjadi korban bencana banjir yang menewaskan 40an orang, tapi peristiwa kala itu menginspirasi perempuan asal Yogyakarta untuk mendedikasikan ilmu yang dipelajarinya kepada masyarakat. “Kali Garang meluap dan menenggelamkan rumah kost di daerah Sampangan yang saya sewa bersama dua rekan. Banjir terjadi karena debit air sungai meningkat sedangkan kapasitas sungai mengecil,” kenang dosen Kartografi UNNES yang saat itu tengah mendalami ilmu Hidrologi di Magister Sains  Geografi Fisik UGM. Kenapa itu bisa terjadi? Dari situlah Dewi mulai tertarik melakukan penelitian tentang Daerah Aliran Sungai (DAS). Dalam penelitiannya, Ketua Program Studi Pendidikan IPS  Program Pasca sarjana Unnes yang juga mengampu mata kuliah Hidrologi dan pengelolaan DAS itu fokus menekuni keterkaitan kondisi fisik sungai dengan perubahan

Rempah yang “Menjajah” Lidah

Bebek rempah sangan / Foto:@aernee SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Di salah satu lorong De Javasche Bank mengisahkan bagaimana para pelayar Eropa berlomba-lomba datang ke Nusantara demi bulir-bulir rempah. Mereka datang setelah mengetahui ketenaran komoditas utama Nusantara ini dari pedagang Arab yang sejak ribuan tahun lalu mendistribusikan ke Venesia dan Eropa hingga rempah senilai harga emas. Rempah-rempah inilah yang kemudian membuat negeri kita terjajah ratusan tahun lamanya. Begitu pula cara Bebek Rempah menjajah lidah pencinta kuliner di Semarang. Sebagai pendatang baru dalam bisnis makanan, Resto Bebek Rempah menawarkan aroma dan rasa khas rempah-rempah yang membalut daging bebek dengan citarasa berbeda.   Tak hanya racikan bumbu penuh rempah, tetapi juga cara pengolahan daging bebek yang berumur 6,5-7 bulan ini. “Daging bebek harus diungkep hingga dua malam. Selain agar bumbu meresap dalam daging juga untuk membuat daging lebih lembut dan  tidak amis,” jelas Naneth Ek

Tebang Satu Pohon, Tumbuh Lima

Hutan di Kabupaten Semarang / Foto:@aernee SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Tahun 1990-an Desa Regunung, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dikenal tandus dan gersang. Padahal desa ini dilalui aliran Sungai Serang yang bermuara di Waduk Kedung Ombo. Akibatnya, sekitar bibir sungai yang gersang pun mengalami  erosi dan sedimentasi yang tinggi. Dampak lain, warga kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau. Lahan di tinggal dan dibiarkan menjadi gundul, hingga di tahun 1995,  masyarakat  tergugah untuk memperbaiki kondisi lingkungan terutama pada lahan kritis dengan gerakan reboisasi. Awalnya gerakan itu dilakukan dengan bantuan pemerintah  melalui dinas terkait dengan mengeluarkan aturan kewajiban menanam pohon jenis tanaman keras di bibir sungai dan sekitar mata air. Keterpaksaan yang  kemudian menumbuhkan kepedualian dan kesadaran membuahkan hasil. Dalam satu dekade, masyarakat dapat menikmati hasilnya. Sumber mata air melimpah dan tak ada kekhawatira

Surga Belanja di Semarang

Suasana Pasar Johar / Foto:semarangpesonawisata.blogspot.com SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Siapa tak kenal Pasar Johar? Meski jaman berubah. Mal dan pusat perbelanjaan semakin menjamur di Semarang. Pasar Johar masih tetap menjadi pilihan tempat berbelanja yang menggiurkan. Bagaimana tidak, Pasar Johar bukan hanya sekedar pasar tradisional biasa. Pasar kebanggaan warga Semarang ini pernah menjadi tempat transaksi tersohor di seluruh nusantara bahkan asia. Herman Thomas Karsten, seorang arsitek humanis berdarah Belanda yang membangun pada 1936. Pasar yang konon merupakan tipe bangunan yang paling cocok untuk kawasan tropis. Tak heran meski  hampir satu abad, bangunan pasar tetap kokoh berdiri. Beraneka kebutuhan sehari-hari mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, hingga sayur mayur dan buah-buahan tersedia disini. Pasar Johar berada di Jalan H Agus Salim, wilayah Kota Lama Semarang. Bangunan seluas 15 ribu meter persegi yang terletak tepat di belakang Hotel Metro ini masi

Adipati Pandanaran di Tengah Kota

Gapura makam Ki Ageng Pandanaran / Foto :@aernee SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Bagi warga Semarang dan sekitarnya, nama Ki Ageng Pandanaran sudah tidak asing lagi. Beliau adalah Adipati Semarang yang pertama dan dikenal sebagai penyebar agama Islam sekaligus peletak dasar pemerintahan Kota Semarang. Sebagai pendiri kota Semarang, Ki Ageng Pandanaran mempunyai tempat tersendiri sehingga makamnya sering dikunjungi para peziarah, khususnya pada haul dan hari libur keagamaan seperti Idul Fitri. Makam ini dibuka untuk umum setiap saat. ”Puncaknya tradisi syawalan, biasanya berombongan dari makam Saleh Darat di Bergota para peziarah datang kesini. Dari pagi hingga malam hari selalu ramai,” ujar Hj. Ida Syarifah pengelola yayasan Sosial Ki Ageng Pandanaran. Menurut Ida, pada saat tradisi syawalan tepatnya pada H+7 Lebaran itulah ratusan bahkan ribuan pengunjung mulai datang dan memadati kompleks makam. Mereka harus bersabar dan bergiliran masuk ke makam Ki Ageng Pandanaran. Selain

Cinta dalam Cangkir Kopi

Meracik kopi. Foto:@aernee "One more cup of coffee for the road, One more cup of coffee 'fore I go...To the valley below". (Secangkir kopi lagi untuk perjalanan, secangkir kopi lagi sebelum aku pergi...Ke lembah curam itu). Tak heran jika penyanyi folk legendaris Bob Dylan menyelipkan kata "kopi" dalam lirik lagunya.Sebagai penikmat kopi, seseorang kadang tak begitu peduli dengan jenis kopi hitam yang dinikmati setiap hari. Tak memedulikan mereknya. Yang penting buatnya, racik, seduh, seruput bahkan minum kopi dalam porsi besar untuk pelepas dahaga. Kebiasaan ngopi bisa bermula lantaran pekerjaan lalu jadi kecanduan dan keterusan.Ada juga yang mewarisi kebiasaan ngopi dari leluhur. Atau penasaran ingin mencoba rasa perasan dari "biji cherry" ini hingga berprinsip "yang penting ngopi". Sehari tidak ngopi rasanya tidak enak. Seperti ada sesuatu yang kurang. *** Memang, banyak alasan seseorang menikmati kopi. Salah satunya Jimmy P