Langsung ke konten utama

Postingan

Wisata Dieng, Negeri di Atas Awan

Dieng adalah salah satu destinasi unik dan menarik di Jawa Tengah, di kawasan Dieng Platheu ini anda dapat mengunjungi berbagai tempat wisata seperti Telaga Warna, Telaga Pengilon, Goa Semar-Sumur-Jaran dan Penganten, Museum Kailasa (Tempat peninggalan Purbakala), Kawah Sikidang, Candi Bima, Candi Gatotkaca, Kompleks Candi Arjuna, Sumur Jalatunda, Kawah Sileri dan masih banyak lagi lainnya selain dapat menikmati lanscape telaga warna dari Puncak Bukit Batu dan Bukit Sidengkeng. Sunrise ditempat ini pun sangat indah tidak kalah kelindahannya dengan sunrise di tempat lain. Anda dapat melihat Golden Sunrise dengan latar belakang Gunung Sindoro, Gunung Merapi. Gunung Merbabu, dan Gunung Wilis dari atas awan di puncak Gunung Sikunir, Gunung Pakuwaja dan Gunung Prau. Selain keindahan alam dan budaya yang dimiliki, Dieng juga memiliki mitos menarik yang masih ada hingga saat ini yaitu Mitos Anak Berrambut Gimbal/Gembel Titisan Kaladete yang hanya bisa kembali tumbuh normal jika sudah di
Postingan terbaru

Jelajah Wisata Semarang

Dubes Inggris minta Indonesia berani terapkan SVLK

Pekerja di Alya Furniture. Foto : Noni A/Beritasemarang.com SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dapat menjadi tiket Indonesia masuk pasar industri kehutanan Uni Eropa dan Internasional. karena itu pemerintah Indonesia harus berkomitmen dan berani menerapkan SVLK secara penuh untuk memperbaiki praktik tata kelola industri kehutanan yang legal dan berkelanjutan. Hal ini dikemukakan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Moazzam Malik usai meninjau perkembangan penerapan SVLK di sejumlah wilayah sentra industri kehutanan di Jawa Tengah seperti Jepara, Boyolali, dan Klaten baru-baru ini sebagai tindak lanjut kesepakatan kemitraan sukarela bilateral Indonesia dengan Inggris dan Uni Eropa, Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT). “ Jika sistem ini berjalan konsisten, maka Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yang bisa mengakses pasar mebel dan furniture Uni Eropa hanya dengan SVLK,” ujar

Warna-Warni Trisakti di 70 Tahun Kemerdekaan RI

Ilustrasi  HUT RI.  Foto : Antara/Hafidz Mubarak. Oleh : Alif Kamal* Sejak bangsa ini merdeka di tahun 1945, tidak pernah ada sedikitpun keraguan bagi rakyatnya untuk mundur kebelakang dengan hanya berpangku tangan tanpa melakukan apa-apa dan walaupun dalam kurun waktu 70 tahun sudah bangsa ini merdeka, jatuh bangunnya kekuasaan negara memperjuangkan cita-cita kemerdekaan tidak pernah surut.  Apalagi dengan gegap gempitanya pemimpin negara ini terutama di awal-awal kemerdekaan memberikan semangat kepada rakyatnya menjadikan bangsa ini selalu kokoh dalam menghadapi setiap masalah kebangsaan. Dalam setiap tahun perayaan kemerdekaan, selalu saja terbersit makna atau arti dalam memaknai kemerdekaan tersebut dan di tahun ini tepat 70 tahun bangsa ini merdeka. Menariknya di tahun yang ke 70 ini bangsa Indonesia yang sekarang dipimpin oleh Jokowi-Jk hadir dengan kampanye Trisakti. Sebuah kampanye yang juga pernah digelorakan oleh Bung karno di awal-awal kemerdekan untuk membe

Pertemuan Mesra di Gang Baru

Pedagang di Pasar Gang Baru. Foto:@aernee SEMARANG, BERITASEMARANG.COM- Tak hanya tawar menawar barang, celoteh sendau gurau mewarnai suasana pagi di gang sempit yang penuh sesak dengan dagangan dan pembeli. Keramaian itu memang biasa bisa di temui di Gang Baru pada pagi hari. Di gang sempit inilah pasar tiban Gang Baru kawasan Pecinan Semarang selalu ramai di kunjungi pembeli. Tidak hanya warga Pecinan tetapi juga masyarakat dan pedagang eceran dari wilayah Semarang lainnya. Ya, siapa yang tak kenal Pasar Gang Baru, p asar tradisional ini terletak di kawasan Pecinan, dimana keberadaannya sudah dimulai sejak awal pembentukan kawasan Pecinan. Pasar Gang Baru tidak menempati ruang khusus atau bangunan untuk pasar, tetapi menempati jalan (gang) dan ruang-ruang hunian di sepanjang jalan Gang Baru. Nama Gang Baru, dilekatkan sebagai identitas atas sebuah jalan yang baru terbentuk pada masa itu. Pasar ini digelar ditengah jalan di antara rumah-rumah penduduk, hingga tidak d

Belajar dari Tjokroaminoto

  Darah yang terpercik di antara hamparan kapas menyiratkan penderitaan rakyat pada saat babak baru Hindia Belanda selepas era tanam paksa di akhir tahun 1800. Kondisi itu berbanding terbalik dengan pemuda bangsawan, Oemar Said Tjokroaminoto (Tjokro).  Dia hidup nyaman. dengan tubuh berbalut beskap dan kain sarung  batik. Tidak seperti kebanyakan rakyat Indonesia. Kemiskinan, kebodohan   karena tak mengenyam pendidikan dan kesenjangan sosial inilah yang membuat hati Tjokro, sosok rendah hati, peduli dan hormat dengan siapapun berkobar untuk perubahan melalui Sarekat Islam (SI). Organisasi yang dibentuk untuk meningkatkan harkat dan martabat rakyat Indonesia. Ya, hampir semua adegan tergambar apik dalam “Guru Bangsa: Tjokroaminoto”. Film drama biopik besutan sutradara Garin Nugroho yang dirilis 9 April lalu, mengisahkan tokoh sejarah Indonesia bernama HOS Tjokroaminoto. Film ini menitikberatkan kehidupan dan perjuangan Tjokro. Film berjalan dengan mengisahkan masa kecil T

Suara “Kartini” Digital

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Sebuah era yang dinamakan sebagai era ”new media”. Dalam catatan McQuail (2010:141), perubahan penting dalam perkembangan itu nampak dari digitalisasi dan konvergensi semua aspek dari media, meningkatnya interaktivitas dan konektivitas jejaring, mobilitas dan delokasi pengiriman dan penerimaan pesan, adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak, hingga munculnya beragam bentuk baru dari media gateway dan kaburnya institusi media. Tak lagi hanya menjadi pustaka raksasa, internet memberi kemudahan bagi setiap orang untuk  saling berinteraksi, berbagi ide dan menyuarakan pendapatnya dengan cepat, mudah, serta massif. Mulai dari hal-hal keseharian hingga urusan negara. Internetpun bertransformasi menjadi ruang publik ideal untuk bebas bersuara. Bukan lagi seperti Kartini yang di jamannya begitu sulit berekspresi. Dia hanya bisa menyuarakan gagasannya melalui surat kepada sahabatnya. Juga